Manokwari.www.unipa.ac.id (14/3) Rehabilitasi gedung Sriyono mengawali program revitalisasi dan pemeliharaan aset di lingkungan Unipa ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan pemeliharaan gedung bersejarah (Sriyono) oleh Rektor dan jajaran perwakilan sivitas akademika Unipa. Dalam sambutannya Sebelum melaksanakan peletakan batu pertama Dr. Meky Sagrim, SP, M.Si mengatakan tahun 2024 Universitas Papua mendapat alokasi dana revitalisasi terbesar 80,8 Miliar jumlah ini merupakan yang terbesar dari seluruh PTN Satker.

Anggaran tersebut sudah tersebar di setiap Fakultas dan Lembaga. Setiap fakultas dialokasikan masing-masing sekitar 5 miliar lebih. Sebesar 65 milyar diperuntukkan untuk kebutuhan laboratorium dan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran dan 20 miliar sisanya diperuntukkan untuk Rehab bangunan gedung di beberapa fakultas. Katanya.

Lanjutnya lagi, bahwa gedung Sriyono merupakan gedung bersejara dimana saya dan beberapa teman pernah kuliah di gedung itu. Gedung itu perlu di perbaiki agar bisa dijadikan sebagai tempat kuliah nanti.

Turut hadir dalam kick off program revitalisasi dan pemeliharaan aset, Tim dari PUPR kabupaten selaku Tim teknis, dan pihak kontraktor yang akan terlibat dalam program revitalisasi secara sinergi saling membantu untuk mendukung program tersebut sehingga dapat memastikan pelaksanaan pembangunan revitalisasi berjalan sesuai dengan mekanisme dan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan Unipa guna menghasilkan SDM yang unggul di tanah Papua.


Sekedar informasi bahwa Program revitalisasi dan pemeliharaan aset di lingkungan UNIPA bertujuan untuk memperbaiki dan menjaga kondisi fisik serta fungsi aset yang dimiliki oleh universitas tersebut. Program ini dapat melibatkan berbagai aspek, termasuk bangunan, nfrastruktur, peralatan, dan sistem pendukung lainnya (m/i).
