PENANDATANGANAN KERJASAMA UNIVERSITAS PAPUA & BP3OKP PAPUA BARAT: “SINERGI UNTUK MASA DEPAN MASYARAKAT  PAPUA YANG LEBIH BAIK”

Manokwari-Papua Barat, www.unipa.ac.id (24/3/25) BP3OKP Papua Barat dan Universitas Papua (Unipa) telah resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi. Iren Manibuy selaku ketua perwakilan BP3OKP Papua Barat, menjelaskan bahwa MoU ini merupakan bagian dari pendampingan kapasitas, di mana BP3OKP berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah.

Iren menekankan pentingnya dukungan dari Unipa, “Tanpa dukungan Unipa, kami merasa belum maksimal. Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor dan jajaran yang bersedia untuk pendampingan.” Ia percaya bahwa dengan dukungan Unipa, bersama Bapak Kakanwil Perbendaharaan, kami akan semakin kuat.

Ia menambahkan bahwa selama 20 tahun Otsus orang Papua tidak merasakan manfaat sama sekali tapi pemerintah tidak tutup mata,  makanya pada Otsus jilid dua ini  kami bertekad untuk maksimalkan dana otsus agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga dukungan Unipa menjadi penting agar visi misi Badan Kerja BP3OKP yang sedang dan akan dikerjakan bisa membuahkan hasil. Semuanya untuk mencapai orang Papua yang sehat, cerdas, dan Produktif dan Papua yang berkeadilan.

Rektor Unipa Dr. Hugo Warami, S.Pd, M.Hum, menanggapi pernyataan Iren dengan mengungkapkan rencana percepatan pemenuhan guru. “Kami akan melakukan tahapan persiapan dengan RPM dan segera merealisasikan langkah-langkah ini. Perlu kerjasama, untuk itu kita perlu duduk bersama mencari formula yang tepat untuk pemenuhan guru di Tanah Papua. Selama ini, Papua cerdas berjalan sendiri, sementara Dinas Pendidikan juga berjalan sendiri,” ujarnya.

Dalam rangka pemenuhan guru, Rektor mengungkapkan bahwa untuk Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK) akan diserahkan kepada Universitas Muhamadia (Unimuda) Sorong, sedangkan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) akan dilakukan oleh Unipa.

Rektor juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menciptakan Papua yang sehat, terutama terkait masalah stunting dan ketersediaan pangan. “Papua produktif juga perlu industri migas. Kita harus menciptakan peluang industri, dan BP3OKP hadir untuk mendukung kerja kita. Mari kita dukung bersama,” tambahnya.

Dalam konteks Papua cerdas, Unipa memiliki inovasi Sekolah Sepanjang Hari (SSH) yang sudah mulai diadopsi oleh beberapa daerah dan sat ini sedang menjadi isu nasional. Rektor menyatakan bahwa program ini juga dapat diterapkan di Papua Barat, dengan Pegaf sebagai pilot projeck yang dapat dijadikan model untuk SSH.

Unipa juga membuka peluang bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan, terutama program pengembangan S2 dan S3 melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), berbasis riset, alih jenjang, dan lain-lain.

Dengan harapan yang tinggi, kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BP3OKP dan Unipa, serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan masyarakat di Papua Barat, menjadikan Papua cerdas, sehat, dan produktif. ”Pro Humanitate Scientia” (m/i).

Berita Populer

Feed terbaru iG Universitas Papua