Manokwari-Papua Barat. www.unipa.ac.id (25/4) Rektor Universitas Papua (Unipa), Dr. Hugo Warami, hari ini menerima tuntutan dari mahasiswa Unipa yang menggelar demonstrasi di kampus. Aksi tersebut dipimpin oleh BEM Unipa yang meminta agar PT Freeport Indonesia memberikan dukungan finansial untuk membiayai kuliah Mahasiswa Asli Papua (OAP) yang sedang menempuh pendidikan di Unipa.

Dalam aksi yang berlangsung selasa (29/4) di depan halaman Rektorat, Dr. Warami di dampingi Wakil Rektor dan Para Dekan di lingkungan Unipa mendengarkan aspirasi mahasiswa yang menyoroti tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa asli Papua dalam hal pembiayaan pendidikan. Mahasiswa mengungkapkan harapan agar Freeport, sebagai salah satu perusahaan besar yang beroperasi di Papua, dapat berkontribusi lebih dalam meningkatkan akses pendidikan bagi generasi muda di tanah Papua.

Dalam oransinya, mahasiswa Papua menyatakan bahwa dengan adanya penandatangan kerjasama antara unipa dan PT Freeport terutama bidang pendidikan maka kami meminta kepada PT Freeport untuk membiayai pendidikan Mahasiswa Asli Papua yang kuliah di Unipa (bebas dari UKT). Demikian pernyataan yang di sampaikan.

“Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Kami berharap dukungan dari PT Freeport yang beroperasi lebih dari 60 tahun di Papua dapat membantu kami dalam mencapai cita-cita kami,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa dalam orasinya.

Dr. Hugo Warami menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya mahasiswa dan menjanjikan akan membawa tuntutan tersebut kepada pihak manajemen PT Freeport Indonesia. ”Hari ini juga setelah saya terima penyataan mahasiswa, kami akan langsung melaksanakan rapat pimpinan guna membahas aspirasi yang kalian ajukan dan hari ini juga akan saya menyurat kepada PT Freeport dengan melampirkan tuntutan kalian”. Ujar Hugo saat menerima aspirasi mahasiswa.

Rektor Hugo juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang melakukan orasi. Ia menambahkan sebenanrnya aspirasi ini sangat baik jika langsung di sampaikan kepada Presiden direktur PT FI pada saat Kuliah Umum, namun demikian ia berjanji untuk meneruskan dan akan memperjuangkan aspirasi mereka. Rektor juga meminta kepada BEM untuk mernjaga keamanan dan ketertiban kampus, ”Saya minta kepada mahasiswa yang ada saat ini tolong jaga keamanan kampus, pastikan kegiatan perkuliahan berjalan dengan baik” katanya.

“Ini adalah langkah positif untuk dialog antara mahasiswa dan perusahaan. Kami akan berusaha untuk menjembatani komunikasi ini agar dapat menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak,” tambahnya.
Masyarakat umum dan mahasiswa berharap langkah ini dapat menjadi awal dari perubahan positif dalam dukungan pendidikan bagi mahasiswa asli Papua.

Dengan adanya tuntutan ini, diharapkan ada respons yang konstruktif dari PT Freeport Indonesia dan pihak terkait lainnya untuk memperhatikan kebutuhan pendidikan di Papua sehingga dapat terwujud motto Unipa ”Ilmu Untuk Kemanusiaan” (m/i). .