Manokwari-Papua Barat. www.unipa.ac.id, Dalam sebuah langkah yang menginspirasi, Hendrik Arwam, mahasiswa angkatan pertama Program Doktor (20218), rela mengundurkan diri dari jabatan Dekan Fakultas Sastra Universitas Papua (Unipa) untuk menyelesaikan pendidikan S3-nya, hari ini terwujud dalam ujian terbuka yang dilaksanakan hari selasa (17/6). ini menandai momen penting dalam perjalanan akademisnya.

Disertasi Hendrik berjudul “Dekonstruksi Mitos dan Lingkungan Sagu Pemertahanan Budaya pada Masyarakat Suku Emeyode, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat.” Dalam karya ilmiahnya, ia mengeksplorasi hubungan antara mitos dan lingkungan sagu serta peran keduanya dalam pelestarian budaya masyarakat lokal.

Ujian terbuka berlangsung di Aula Pasca Sarjana Unipa Manokwari, dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Andoyo Supriyantono, M.Si, yang didampingi oleh enam anggota tim penguji, termasuk Dr. Derek Ampnir sebagai penguji eksternal. Kehadiran tim penguji yang berpengalaman memberikan nuansa serius dalam evaluasi disertasi Hendrik dan akhirnya tim penguji menyatakan ”Lulus”.

Setelah mendengarkan hasil kelulusan yang dibacakan ketua tim penguji, Hendrik menyampaikan sambutan yang penuh emosi. “Saya masih tidak yakin kalau hari ini saya berdiri di sini sebagai seorang yang telah menyelesaikan pendidikan S-3. Ini semua karena Tuhan dan orang-orang hebat yang saya sebut sebagai ”orang Samaria yang murah hati,” ungkapnya, meskipun tidak menjelaskan siapa yang dimaksud dengan orang Samaria tersebut.

Rektor Unipa Dr. Hugo Warami, S.Pd, M.Hum, sebagai ketua sidang, memberikan apresiasi atas pencapaian Hendrik dalam meraih gelar doktor. ”selamat atas raihan gelar akademik tertinggi pada hari ini. Ini adalah bagian dari rangkaian sejarah, kata rektor. Banyak liku-liku dalam perjalanan panjang yang tidak semua orang bisa meraih ini.

Hari ini saudara Arwam menjadi alumni ilmu lingkungan Unipa. Raihan ini adalah suatu kebanggaan, kemana saja pergi moto unipa “Ilmu Untuk Kemanusiaan” terus terpatri dalam diri Hendrik Arwam sebagai doktor anak Papua. Ungkap Dr. Hugo dalam sambutan singkatnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Andoyo. Ia mengucapkan terima kasih kepada Istri Hendrik Arwam yang selalu mendukung suaminya melalui doa dan pertanyaan, “Kapan suami saya selesaikan sekolahnya?” Kini, pertanyaan tersebut telah terjawab dengan sukses. Kata Dekan Fakultas Peternakan Unipa.

Pencapaian ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Dr. Hendrik Arwam, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak akademisi dan mahasiswa lainnya untuk terus mengejar ilmu serta melestarikan budaya lokal. Selamat kepada Dr. Hendrik Arwam atas pencapaian yang luar biasa ini!
”Ilmu Untuk Kemanusiaan” (m/i)