Manokwari, Papua Barat — www.unipa.ac.id. Menjelang penutupan tahun, Universitas Papua (Unipa) menggelar Rapat Kerja (Raker) II tahun 2025 yang bertempat di Aula Utama. Raker tersebut dihadiri oleh utusan dari berbagai fakultas, lembaga, pusat studi, pusat penelitian, serta unit kerja lainnya.

Raker yang dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Desember 2025, juga menghadirkan dua narasumber eksternal dari Kanwil Perbendaharaan Negara Papua Barat.

Ketua Panitia, Edison Bebari, S.Sos, M.P.A., dalam laporannya yang disampaikan di hadapan rektor dan peserta raker, mengatakan bahwa Raker ini merupakan bagian penting dari manajemen kinerja dan anggaran tahunan yang wajib dilaksanakan oleh setiap instansi pemerintah, termasuk perguruan tinggi negeri.

Dia menjelaskan bahwa akuntabilitas kinerja menjadi latar belakang utama pelaksanaan raker ini, di mana setiap unit kerja berkewajiban melaporkan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Perjanjian Kinerja (PK) yang telah disepakati. Salah satu fokus utama dalam raker ini adalah evaluasi capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari IKU 1 hingga IKU 8. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana target strategis Unipa telah tercapai dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Selain itu, manajemen anggaran juga menjadi sorotan, dengan evaluasi realisasi serapan anggaran tahun 2025 untuk memastikan efisiensi dan kepatuhan terhadap regulasi keuangan.

Rektor Unipa, Prof. Dr. Hugo Warami, S.Pd, M.Hum, dalam sambutannya sebelum membuka Raker, memberikan apresiasi kepada peserta yang telah hadir di tengah kesibukan. Rektor menyatakan, “Raker ini sangat penting untuk menilai dan melihat kinerja kita di tahun 2025 serta memberikan bobot terhadap rancangan kerja di tahun 2026.” bahwa hasil evaluasi tahun ini akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan tahun depan, mengungkapkan kebanggaan atas peningkatan jumlah mahasiswa baru yang mencapai dua kali lipat dan pengakuan dalam publikasi akademik.

Mantan dekan fakultas Sastra dan Budaya juga mengungkapkan harapan untuk meningkatkan jumlah guru besar dari 28 menjadi 30 orang. “Tahun 2026 adalah tahun akreditasi program studi, dan saat ini terdapat 24 program studi yang telah mendekati akreditasi unggul. Kerjasama kita sangat penting untuk mencapainya,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi, Universitas Papua berharap Rapat Kerja II tahun 2025 ini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan institusi di masa depan. (m/i)
“Ilmu untuk Kemanusiaan”


